Professor Stalker VS Professional Silent Reader

Hari ini, ia resmi punya peliharaan lagi. Barang baru yang diniatkan untuk mendukung salah satu keahliannya selama ini. Baru datang saja, hampir tiga jam berharganya ia luangkan untuk menyambut benda asing itu.

Tak cukup menghadiahi waktu, ia pergi ke kamar. Lalu kembali dengan senampan gambar-gambar terbaik dirinya. Bukannya malu-malu, si tamu justru melahap habis tak tersisa. Ia tidak marah, baginya ini adalah ajang saling mengenal dan memperluas jaringan. Ada sebuah visi besar yang sedang ia kejar.

Perkenalkan, Ialah Professor Stalker.   


Di seberang bumi lain, duduk seorang wanita muda dengan setelan kemeja necis, dipadu fantofel sepuluh senti. Rambutnya yang hitam legam digulung di sebelah kanan atas. Komputer di depannya menyajikan berbagai diagram batang hasil penelitian, hal itu terlihat dari pantulan kacamata tebal yang dikenakannya.

Sedari tadi ponselnya bergetar. Dari nada dering yang bermacam-macam, pastilah di dalamnya bernaung berbagai merek akun sosial media atas nama dirinya. Sesekali ia melihat, membaca dengan saksama. Saat merasa ada yang perlu disampaikan, ia menulis beberapa kata, singkat sekali. Jika tidak, ia segera meletakkannya. Lalu kembali memusatkan perhatian pada data yang sedang dianalisisnya.

Perkenalkan juga, Dialah si Professional Silent Reader.  

...

Masing-masing keduanya mempunyai pribadi yang berbeda. Masing-masing keduanya mempunyai keunggulan tersendiri. Dan yang terpenting, masing-masing keduanya telah memilih jalannya, menyusun sebuah alur yang berbeda untuk mencapai impiannya.

#OneDayOnePost  #HariKeDelapanBelas  #SemangatIstiqomahManfaat


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kado pernikahan (2)

Kunjugan Kartini

Bulan Ketiga Belas (2)