Narsis Phenomenon
Seolah-olah lumrah. Semasa SMA kemana-mana bersama. Begitu berpisah, menyapa saja susah. Seakan-akan wajar, saat semester A siang-malam bercengkrama. Lalu beberapa bulan kemudian seperti tak mengenal. Berpapasan saja malas. Meski tidak selalu berakhir kebencian, namun sesuatu yang menjadi berjarak, sedikit banyak akan terasa menyakitkan bukan? Alasannya aneka rupa, secuil salah paham, kesibukan, tak ada lagi kecocokan, hingga berujung menyerah dan mengikuti arah air saja. Hingga beberapa saat kemudian, takdir mempertemukan dengan beberapa orang lainnya. Yang lebih asyik, lebih mengerti, lebih gila dan tentu saja lebih klop. Kalau sudah begini, biasanya rawan muncul sindrom lupa daratan. Di tengah hati yang memang sedang berbunga-bunga, kadang tanpa sadar jari-jari jahil memposting puluhan foto gokil atau hastag bersama karib sejati. Macam-macamlah perkaranya, ungkapan syukur telah dipertemukan, merasa beruntung, pun sekadar membesarkan hati sahabat tercinta. Sebagian besa