Pesan Alya untuk Bunda
Sudah tiga hari Alya menolak pergi
sekolah. Bu Tanti semakin resah, menerka-nerka apa yang sebenarnya terjadi
dengan buah hatinya itu. Badannya tidak panas, juga tidak sedang batuk atau
pilek seperti saat terserang flu. Setiap ditanya, selalu jawabnya “Tidak
kenapa-kenapa ma”, Namun begitu dibujuk ke sekolah, Alya akan segera masuk
kamar dan lalu menguncinya rapat-rapat.
Alya
masih terlalu kecil untuk khawatir. Ia belum paham apa itu perbuatan asusila
pun pelecehan seksual. Yang ia tahu, apa yang dilakukan bapak gurunya tempo
hari itu membuatnya kesakitan. Tapi entah mengapa, Alya malu untuk bercerita
kepada orang tuanya.
…
Bertahun-tahun
berlalu. Ketika melihat sebuah berita di televisi yang tidak asing baginya, Alya
baru menyadari. Jantung Alya tiba-tiba berdebar sangat kencang. Ada sesuatu
yang mencabik hatinya. Perlahan nafasnya menjadi sesak, diikuti butiran-butiran
bening yang membasahi pipinya. Guru yang selama ini ia anggap bapak sendiri,
guru yang dahulu selalu menjadikannya murid kesayangan dan sering memberi nilai
cuma-cuma, tidak disangka tega berbuat jahat kepadanya.
Ingatannya
kembali pada peristiwa sepuluh tahun silam, saat Alya kecil masih duduk di
bangku kelas dua Madrasah Ibtidaiyah. Rasanya seperti baru kemarin kejadian itu
berlangsung, ia masih sangat ingat bagaimana gurunya itu sering sekali
mendatangi tempat duduknya. Menanyakan soal mana yang sulit. Berdalih akan
mengajari, Alya dipindahkan ke pangkuannya lalu dijelaskan pelan-pelan. Saat
itulah gurunya akan menyakitinya. Sembari tangan kanan memegangi pensil, maka
tangan yang lain akan menyingkap rok seragam Alya. Selanjutnya … (sensor)
*Berdasarkan kisah nyata, dengan nama samaran.
…
“Bunda,
jangan sampai apa yang Alya alami dulu terjadi juga sama adik-adik Alya yang sekarang sedang
dipercayakan pada Bunda, ya? Mereka mungkin tidak akan bilang macam-macam,
namun perasaan tidak menyenangkan itu akan terus ada sampai kapan pun, Bunda. Oleh
karena itu, tolong jaga terus mereka, sedini mungkin tolong diberi pengertian
dan dibekali. Alya dulu tidak tahu kalau itu tidak boleh, Alya dulu juga tidak
menyangka jika ternyata orang-orang terdekat Alya (tidak) semuanya baik. Salam
buat adik ya, Bun. Semoga hari-harinya bahagia.”-Alya
#OneDayOnePost
#HariKeDuaEmpat
#SemangatIstiqomahManfaat
:'(
BalasHapusSediiih kaak semoga Allah memberikan yg terbaik buat Alya 😢😇
BalasHapus