Pesan Alya untuk Bunda
Sudah tiga hari Alya menolak pergi sekolah. Bu Tanti semakin resah, menerka-nerka apa yang sebenarnya terjadi dengan buah hatinya itu. Badannya tidak panas, juga tidak sedang batuk atau pilek seperti saat terserang flu. Setiap ditanya, selalu jawabnya “Tidak kenapa-kenapa ma”, Namun begitu dibujuk ke sekolah, Alya akan segera masuk kamar dan lalu menguncinya rapat-rapat. Alya masih terlalu kecil untuk khawatir. Ia belum paham apa itu perbuatan asusila pun pelecehan seksual. Yang ia tahu, apa yang dilakukan bapak gurunya tempo hari itu membuatnya kesakitan. Tapi entah mengapa, Alya malu untuk bercerita kepada orang tuanya. … Bertahun-tahun berlalu. Ketika melihat sebuah berita di televisi yang tidak asing baginya, Alya baru menyadari. Jantung Alya tiba-tiba berdebar sangat kencang. Ada sesuatu yang mencabik hatinya. Perlahan nafasnya menjadi sesak, diikuti butiran-butiran bening yang membasahi pipinya. Guru yang selama ini ia anggap bapak sendiri