Penjaga Kebun

Entah mengapa, kali ini aku amat ingin bercerita tentang mawar. Tapi sekarang bukan lagi dengan cawan. Mawar juga bukan lagi pemeran utama. Kali ini, tokoh utamanya adalah seorang Penjaga Kebun. Ya, kali ini tentang Penjaga Kebun, Mawar, dan Majikannya.
...
Aku sudah memeringatimu berkali-kali, bahkan mungkin sampai menjadikanmu jenuh. Aku tetap tak habis pikir, mengapa kau masih saja menyukai mawar. Padahal jelas-jelas majikanmu baru memperbolehkan kau mendekat saat ia sudah kembang. Namun sepertinya, kau tak juga mengindahkannya. Kau masih saja berani menyentuhnya, padahal itu tak hanya akan membuat tanganmu terluka karena durinya, akan tetapi jug amembuatmu berkhianat kepada majikanmu.
Aku tahu mawar adalah cita-citamu, dan siapapun boleh memerjuangkan cita-citanya. Hanya saja, kali ini cita-citamu berbeda. Sebab itu, perjuanganmu juga tak bisa kau samakan. Tolong perhatikan sebentar. Mawar masih terlalu berduri untuk bisa kau petik. Kuncupnya juga terlihat masih enggan mekar dalam waktu dekat.

Mengertilah, majikanmu yang begitu mencintaimu tak pernah ingin kau terluka, Ia hanya memintamu bersabar. Karena ia tahu, perjuangan untuk mimpimu kali ini adalah seberapa kuat kau bias menahan diri. Bersabarlah hingga ia sendiri yang akan mengirimkan mawar terbaik untukmu. Percayalah, kebun ini miliknya. Jadilah penjaga kebun yang baik dan jangan pernah mengecewakannya. Ingatlah, bahwa Ia masih sangat percaya kepadamu.       

Komentar

  1. Bagusssss :)
    Salam kenal. Yesi ODOP

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal juga mbk :)) terima kasih berkunjung.. semoga mulai besok bisa rutin keisi ini blog hehehe

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kado pernikahan (2)

Kunjugan Kartini

Bulan Ketiga Belas (2)